Jumat, 16 Oktober 2020

RONDA IKL SARANA AIR BERSIH

Perjalanan kami menelisik mata air di Dusun Ngampon, Desa Blendis, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung berakhir sempurna. Tim yang berjumlah 10 orang berhasil mendarat di titik mata air tepat jam 9.05 WIB, setelah hampir 1 jam menelusuri jalanan setapak yang di kiri kanannya adalah hutan belukar. Rasa lelah terbayar sudah, setelah tatap nanar kami menemukan sebuah belik berlumut berkisar 500 meter dari tempat kami berdiri.

       Ngampon adalah sebuah dusun yang dikenal memiliki sumber air di kaki perbukitan Desa Blendis. Ada 3 (tiga) titik mata air, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan nama belik. Kondisi satu dari 3 (tiga) mata air tersebut masih perawan, belum ada sentuhan dalam bentuk apapun. Kemarau panjang menyisakan cadas kering tanpa air di sisi atas tebing. Tepat di bawahnya tetesan tipis membasah bersama lumut di beberapa bebatuan. Sejauh mata kami menelisik setiap hamparan yang tampak, ada keelokan alam yang mempesona. Pajangan perbukitan hijau yang berlekuk menjulang, bunga-bunga rumput hutan yang berwarna-warni dan cericit suara burung telah menyambut kedatangan kami. Ditambah desiran angin segar yang begitu menyejukkan raga kami yang berlumur peluh, ditambah lagi sapa hangat warga yang sedang meladang di tepian, sungguh pagi kami di Dusun Ngampon serasa dimanjakan.

      Sebagai Desa yang di beberapa wilayahnya mengalami kesulitan akses air bersih, Blendis telah melakukan berbagai upaya kemudahan akses terhadap warganya. Sumur Bor yang ada, selama ini belum bisa melayani seluruh kebutuhan air bersih warga Dusun Ngampon. Namun, tidak lama lagi akan dimulai sebuah perubahan besar terhadap wajah Dusun Ngampon dengan masuknya lintas upaya yang bersinergi dalam rangka melakukan pembangunan sarana akses air bersih yang lebih layak. UPTD Puskesmas Tiudan berharap, dengan masuknya lintas upaya dalam pemenuhan akses air bersih masyarakat dapat meningkatkan jumlah kepemilikan sarana air bersih di Desa Blendis, dan masyarakat akan menikmati air bersih yang lebih layak dengan sarana yang lebih layak. 

       Survey lokasi mata air yang dilakukan oleh Tim UPTD Puskesmas Tiudan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam jejaring pembangunan sanitasi berkelanjutan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiudan, mengingat Desa Blendis adalah satu dari 8 (delapan) desa binaan di bidang sanitasi dan lingkungan sehat. Ermawati, Sanitarian UPTD Puskesmas Tiudan menyampaikan bahwa Desa Blendis juga sedang berkomitmen untuk mendeklarasikan diri sebagai Desa ODF di tahun 2020 ini. Pemicuan dan penggerakan yang dilakukan oleh Tim Fasilitator tingkat Kecamatan sebentar lagi akan membuahkan hasil, warga Desa Blendis 100% akses jamban sehat. Deklarasi ODF sudah dimulai di Dusun Sumur Lo, kemudian merembet ke wilayah lainnya, dan tahun ini harapannya adalah dapat menyumbangkan 1 (satu) Desa untuk Kabupaten Tulungagung sebagai Desa ODF. Semoga dengan adanya survey lokasi titik mata air yang ada di Dusun Ngampon juga dapat membuahkan output pemetaan faktor resiko media lingkungan dan dapat dilakukan upaya minimalisasi faktor resiko yang ditemukan, sehingga air bersih yang nantinya dinikmati warga atau masyarakat Desa Blendis khususnya Dusun Ngampon secara fisik, kimia dan biologi terjaga kualitasnya.

      Tepat jam 10.08 WIB, Tim bergerak turun, menuju titik lokasi mata air lainnya. Masih ada 2 (dua) titik lagi yang menjadi target. Dengan ditemani hembusan angin hutan yang masih menebarkan hawa segar, kami merambat menelusuri jalan setapak, kembali melanjutkan perjalanan. Titik buruan kami kali ini lebih dekat dengan pemukiman, satu di antaranya sudah ada sumur penampungannya. Namun bagi kami, perlindungan mata air yang sesungguhnya belum layak, masih banyak temuan faktor resiko. Sedangkan titik lainnya masih belum ada perlindungannya, air tercemar dan nampak secara fisik tidak layak untuk digunakan warga. Semoga upaya yang sedang dilakukan oleh semua jajaran akan memberi kontribusi positif terhadap peningkatan akses air minum dan sanitasi yang lebih layak, menuju STBM 5 Pilar. 


 




       

Kamis, 15 Oktober 2020

KAMPANYE CUCI TANGAN UPTD PUSKESMAS TIUDAN

 

  •        Sebanyak 80% wabah penyakit menular menyebar melalui sentuhan tangan. Cuci tangan dengan sabun secara benar dan teratur akan meminimalisir risiko infeksi silang yang dapat mengurangi angka kematian. Sabun yang digunakan untuk cuci tangan sebaiknya mempunyai kandungan antiseptik yang efektif membasmi kuman penyebab penyakit, sehingga tangan benar-benar terbebas dari berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit. 

  •      Mencuci tangan saat ini menjadi pusat perhatian dunia. Pandemi Covid-19 telah berhasil menggerakkan masyarakat luas untuk lebih teratur melakukan cuci tangan. Hari Kamis (15/10/2020) adalah peringatan hari cuci tangan sedunia yang ke-12 sejak digulirkan pertama kali pada 2008 di Pekan Air Dunia tahunan di Stockholm, Swedia. Global Handwashing Day (GHD) merupakan kampanye global untuk memotivasi dan memobilisasi penduduk di seluruh dunia agar membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah penularan berbagai penyakit. Lebih detil, GHD memiliki tiga tujuan. Pertama, membina dan mendukung budaya mencuci tangan pakai sabun. Kedua, menyoroti pelaksanaan mencuci tangan di setiap nagara. Ketiga, meningkatkan kesadaran tentang manfaat cuci tangan pakai sabun melalui berbagai lapisan masyarakat.

           Pada peringtahan GHD tahun ini, tema yang diluncurkan adalah "Hand Hygiene For All". Pemilihan tema ini berdasarkan temuan WHO yang menyatakan sekitar 40% warga dunia tidak memiliki tempat untuk mencuci tangan dengan sabun di rumahanya. Tiga perempat dari jumlah tersebut tinggal di negara-negara miskin dan golongan yang rentan terkena penyakit menular seperti anak-anak dan keluarga yang tinggal di tempat pengungsian, daerah kumuh, dan daerah konflik.  WHO memperkirakan sekitar 1 miliar orang berisiko tertular Covid-19 karena mereka tidak memiliki tempat mencuci tangan yang layak. Lewat tema ini, WHO mengajak seluruh penduduk di dunia untuk mendukung komunitas yang paling rentan ini mendapatkan fasilitas mencuci tangan dengan sabun yang layak.

           Dalam rangka memperingati GHD Tahun 2020, UPTD Puskesmas Tiudan melaksanakan kembali kampanye Cuci Tangan. Kegiatan kampanye dilakukan di seluruh wilayah kerja. Harapannya, dengan mengoptimalkan kembali kegiatan penggerakan, pemicuan dan pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun. UPTD Puskesmas Tiudan menyediakan platform untuk tindakan berkelanjutan di tingkat desa, dengan sasaran unsur masyarakat baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder. Institusi tempat kerja dan institusi pendidikan sebagai bagian dari Tempat Fasilitas Umum (TFU) termasuk dalam target kampanye tahun ini. 

  •        Sesuai Tema Hari Cuci Tangan Sedunia 2020 ini, jargon kampanye cuci tangan UPTD Puskesms Tiudan adalah "Kebersihan tangan untuk semua, ayo bebaskan tangan dari kuman". Semoga upaya ini dapat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiudan, bahwa semua harus bersinergi mengupayakan akses universal dan praktik cuci tangan pakai sabun untuk saat ini dan untuk masa depan yang lebih sehat. 

  • Ayo, jangan kendor...lakukan cuci tangan agar bersih dalam waktu sekitar 20-30 detik.


Selasa, 06 Oktober 2020

 SALAM SEHAT BAGI KITA SEMUA,


      Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuanting, Controling) untuk mencapai sasaran atau tujuan secara efektif dan efisien. Perecanaan yang disusun melalui pengenalan permasalahan secara tepat berdasarkan data yang akurat, dalam waktu yang tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Dalam rangka menjaring seluas mungkin sasaran masyarakat yang dilayani, serta dengan memperhatikan sumber daya yang ada, maka pelayanan kesehatan harus terintegrasi baik lintas program maupun lintas sektor.

   Penggerakan pelaksanaan program kegiatan yang merupakan kegiatan lanjutan dari perencanaan juga harus terlaksana secara berkesinambungan. Penggerakan pelaksanaan program dan/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelasanaan kegiatan dari setiap program sesuai Rencana Pelasanaan Kegiatan bulanan, maupun dilakukan melalui forum khusus. Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan penggerakan pelaksanaan program dan/kegiatan dinamakan forum Lokakarya Mini Puskesmas.

     UPTD Puskesmas Tiudan melaksanakan lokakarya mini bulanan sebagai bentuk dari upaya penggerakan pelaksanaan (Actuanting). Tujuannya adalah untuk menilai sejauh mana pencapaian kinerja dan hambatan - hambatan yang dihadapi oleh para pelaksana program dan/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu sekaligus sebagai bentuk pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan Puskesmas yang akan datang; sehingga dapat dilakukan perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang dicapai.  



Lokakarya Mini UPTD Puskesmas Tiudan