Perjalanan kami menelisik mata air di Dusun Ngampon, Desa Blendis, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung berakhir sempurna. Tim yang berjumlah 10 orang berhasil mendarat di titik mata air tepat jam 9.05 WIB, setelah hampir 1 jam menelusuri jalanan setapak yang di kiri kanannya adalah hutan belukar. Rasa lelah terbayar sudah, setelah tatap nanar kami menemukan sebuah belik berlumut berkisar 500 meter dari tempat kami berdiri.
Ngampon adalah sebuah dusun yang dikenal memiliki sumber air di kaki perbukitan Desa Blendis. Ada 3 (tiga) titik mata air, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan nama belik. Kondisi satu dari 3 (tiga) mata air tersebut masih perawan, belum ada sentuhan dalam bentuk apapun. Kemarau panjang menyisakan cadas kering tanpa air di sisi atas tebing. Tepat di bawahnya tetesan tipis membasah bersama lumut di beberapa bebatuan. Sejauh mata kami menelisik setiap hamparan yang tampak, ada keelokan alam yang mempesona. Pajangan perbukitan hijau yang berlekuk menjulang, bunga-bunga rumput hutan yang berwarna-warni dan cericit suara burung telah menyambut kedatangan kami. Ditambah desiran angin segar yang begitu menyejukkan raga kami yang berlumur peluh, ditambah lagi sapa hangat warga yang sedang meladang di tepian, sungguh pagi kami di Dusun Ngampon serasa dimanjakan.
Sebagai Desa yang di beberapa wilayahnya mengalami kesulitan akses air bersih, Blendis telah melakukan berbagai upaya kemudahan akses terhadap warganya. Sumur Bor yang ada, selama ini belum bisa melayani seluruh kebutuhan air bersih warga Dusun Ngampon. Namun, tidak lama lagi akan dimulai sebuah perubahan besar terhadap wajah Dusun Ngampon dengan masuknya lintas upaya yang bersinergi dalam rangka melakukan pembangunan sarana akses air bersih yang lebih layak. UPTD Puskesmas Tiudan berharap, dengan masuknya lintas upaya dalam pemenuhan akses air bersih masyarakat dapat meningkatkan jumlah kepemilikan sarana air bersih di Desa Blendis, dan masyarakat akan menikmati air bersih yang lebih layak dengan sarana yang lebih layak.
Survey lokasi mata air yang dilakukan oleh Tim UPTD Puskesmas Tiudan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam jejaring pembangunan sanitasi berkelanjutan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiudan, mengingat Desa Blendis adalah satu dari 8 (delapan) desa binaan di bidang sanitasi dan lingkungan sehat. Ermawati, Sanitarian UPTD Puskesmas Tiudan menyampaikan bahwa Desa Blendis juga sedang berkomitmen untuk mendeklarasikan diri sebagai Desa ODF di tahun 2020 ini. Pemicuan dan penggerakan yang dilakukan oleh Tim Fasilitator tingkat Kecamatan sebentar lagi akan membuahkan hasil, warga Desa Blendis 100% akses jamban sehat. Deklarasi ODF sudah dimulai di Dusun Sumur Lo, kemudian merembet ke wilayah lainnya, dan tahun ini harapannya adalah dapat menyumbangkan 1 (satu) Desa untuk Kabupaten Tulungagung sebagai Desa ODF. Semoga dengan adanya survey lokasi titik mata air yang ada di Dusun Ngampon juga dapat membuahkan output pemetaan faktor resiko media lingkungan dan dapat dilakukan upaya minimalisasi faktor resiko yang ditemukan, sehingga air bersih yang nantinya dinikmati warga atau masyarakat Desa Blendis khususnya Dusun Ngampon secara fisik, kimia dan biologi terjaga kualitasnya.
Tepat jam 10.08 WIB, Tim bergerak turun, menuju titik lokasi mata air lainnya. Masih ada 2 (dua) titik lagi yang menjadi target. Dengan ditemani hembusan angin hutan yang masih menebarkan hawa segar, kami merambat menelusuri jalan setapak, kembali melanjutkan perjalanan. Titik buruan kami kali ini lebih dekat dengan pemukiman, satu di antaranya sudah ada sumur penampungannya. Namun bagi kami, perlindungan mata air yang sesungguhnya belum layak, masih banyak temuan faktor resiko. Sedangkan titik lainnya masih belum ada perlindungannya, air tercemar dan nampak secara fisik tidak layak untuk digunakan warga. Semoga upaya yang sedang dilakukan oleh semua jajaran akan memberi kontribusi positif terhadap peningkatan akses air minum dan sanitasi yang lebih layak, menuju STBM 5 Pilar.