RANDU PALA, Gerakan Terpadu Pengelolaan Air dan Limbah Rumah Tangga yang dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiudan, Kecamatan Gondang, menghantarkan UPTD Puskesmas Tiudan meraih juara 1 dalam ajang Workshop dan Pameran Sanitasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Pada perhelatan Workshop dan Pameran Sanitasi yang diprakarsai oleh Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, UPTD Puskesmas Tiudan meraih juara 1 tingkat Puskesmas se-Kabupaten Tulungagung. Dengan mengusung RANDU PALA dan beberapa inovasi bidang sanitasi, UPTD Puskesmas Tiudan berupaya untuk secara total mewujudkan desa-desa yang ada dalam naungan wilayah kerjanya sebagai Desa STBM, Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, yaitu desa yang dengan kesadarannya seluruh warga sudah melaksanakan 5 (lima) pilar STBM yang meliputi Buang Air Besar di jamban sehat, Cuci Tangan Pakai Sabun, Mengelola air minum dan makanan secara hygienis, Mengelola sampah rumah tangga secara aman dan Mengelola limbah rumah tangga dengan aman.
Dalam ajang Workshop dan Pameran Sanitasi tersebut, UPTD Puskesmas Tiudan menampilkan inovasi katagori konvensional berupa Warung Sanitasi dengan konsep P3-KS, yang mengedepankan unsur Intervensi Kesling sebagai tindak lanjut Inspeksi Sanitasi. Dalam rangka upaya Intervensi Kesling, Randu Pala mempunyai peran penting karena Randu Pala menghantarkan warga menuju masyarakat dengan Sanitasi Unggul melalui slogannya "Kami mengenalkan cara aman mengelola limbah rumah tangga dengan limbah". Inovasi memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai sarana pengelolaan limbah rumah tangga dikenalkan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerjanya, dan Desa Sidem adalah desa binaan percontohan Program Randu Pala setelah Desa Wonokromo.
Ermawati, Sanitarian UPTD Puskesmas Tiudan melahirkan inovasi lanjutan setelah Warung Sanitasi berupa inovasi Resapan SPAL ramah lingkungan dari limbah dan alat kapuritisasi dari limbah. Kenapa inovasi yang dirancang adalah kategori konvensional? Menurut Ermawati, inovasi konvensional lebih mudah diterapkan, dan limbah sebagai media dapat mengenalkan sarana sanitasi yang murah bagi masyarakat. Dengan menerapkan konsep ramah lingkungan, Randu Pala diharapkan dapat membangun image masyarakat terkait sanitasi, bahwa sanitasi itu murah dan mudah serta menyehatkan.
Sejumlah media KIE berupa poster sanitasi, leaflet sanitasi, kalender sanitasi, maket sanitasi, buletin sanitasi dan CD iklan sanitasi juga ditampilkan di ajang Workshop dan Pameran Sanitasi, melengkapi tampilan data pencapaian kegiatan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan. Masih menurut Ermawati sebagai Sanitarian UPTD Puskesmas Tiudan, media KIE Sanitasi memberi kontribusi besar di dalam upaya penggerakan pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi, sehingga dengan adanya media KIE yang bervariasi tersebut diharapkan mampu memberi warna pada jaringan sistem informasi sanitasi di UPTD Puskesmas Tiudan.
*Bravo UPTD Puskesmas Tiudan